Cegukan merupakan
reaksi tubuh dimana hampir semua orang pernah mengalaminya. Secara medis,
cegukan lebih dikenal dengan sebutan singultus
dan dalam bahasa Jawa disebut singgulen (ternyata
orang Jawa mengadaptasi istilah medis ya . . . . hhihihihihi).
Si-singultus ini adalah suatu kondisi dimana diafragma mengejang
diluar kemauan yang cenderung terjadi saat tingkat karbondioksida alam darah
merosot terlalu rendah. Ada berbagai sebab yang bisa menjadi pemicu cegukan,
antara lain : makanan yang pedas, rokok, gas beracun, menyantap makanan panas
dibarengi dengan minuman dingin, makan terlalu banyak, gugup dan semangat yang
berlebihan.
Meskipun belum ada penelitian ilmiah
untuk menyembuhkan cegukan, namun ada beberapa cara untuk menyembuhkan gangguan
ringan ini, yaitu :
1. Menahan napas
selama 7 detik,
2. Bernapas
kedalam kantong kertas,
3. Menarik lidah
keluar,
4. Menggosok bola
mata,
5. Menelan roti
kering,
6. Makan es
yang diremukkan,
7. Memakan satu
sendok teh gula,
8. Mencium-cium
bau amonia, atau
9. Minum segelas
air dengan cepat tanpa bernapas.
Pada umumnya cegukan berlangsung singkat, namun kadang bisa
berlanjut sangat lama. Cegukan yang berlangsung terus menerus dan tidak
berhenti selama lebih dari 48 jam perlu diwaspadai karena bisa menjadi adanya
gejala masalah kesehatan yang lebih serius misalnya gangguan sistem syaraf
pusat.
Sumber:
Winaris,Imam.segudang tips praktis masalah-masalah harian:diva pers,2010, Jogjakarta