Judul : Stalking Indonesia
Pengarang : Margareta Astaman
Tebal : 200 halaman
Terbit : Jakarta, 2014
Penerbit : PT Kompas Media Nusantara
Pada
dasarnya buku ini berisi tentang cerita tentang pengalaman penulis saat
tarvelling di Indonesia. Penulisan dengan gaya bahasa yang santai serta tanpa
istilah-istilah rumit membuat buku ini jadi bacaan yang menyenangkan buat saya.
Namun dalam
buku ini pula terdapat unsur “mengkritisi” berbagai problematika negeri ini. Permasalahan
yang dikritisi tentu saja dari sudut pandang wisata pula. Misalnya tentang
Lajukang yang terpencil hingga warung makan disana tidak menyajikan mi goreng sesuai
instruksi dalam kemasan , atau tentang berwisata dan ditipu seolah sudah
menjadi dua sisi mata uang.
Buku ini
adalah buku pertama dari Margareta Astaman yang pernah saya baca. Jadi saya
tidak tau apakah memang idealisme dan cara pandangnya dalam mengkritisi
berbagai masalah tersebut selalu tertuang dalam setiap tulisannya atau tidak, namun
begitu saya menyukai cara
pandangnya ^^.
Meskipun
bertema traveling namun buku ini tidak membahas panduan terperinci mengenai cara
menuju suatu tempat atau objek-objek wisata yang berada di wilayah yang
dikunjungi. Penulis lebih banyak menuangkan pengalaman pribadinya serta analisisnya
tentang tempat yang dikunjungi. Yang saya maksud analisis disini adalah
pandangan penulis dalam arti yang luas bukan hanya traveling, misalnya tentang pandangan masyarakat setempat, kejujuran para pencari nafkah disuatu tempat wisata atau hal-hal yang sedikit berat yang menyangkut pemerintahan.
Selanjutnya di akhir setiap bab ada saran-saran dari penulis yang diwujudkan dalam "perjalanan pangkal kaya" dan "perjalanan penuh gengsi". hampir semuanya merupakan saran serius, namun juga ada beberapa yang hanya guyonan saja.
Selanjutnya di akhir setiap bab ada saran-saran dari penulis yang diwujudkan dalam "perjalanan pangkal kaya" dan "perjalanan penuh gengsi". hampir semuanya merupakan saran serius, namun juga ada beberapa yang hanya guyonan saja.
Dalam buku
ini ada banyak pernyataan Margareta Astaman yang menurut saya bener banget,
beberapa diantaranya:
“ketulusan memberi, bukan ciri khas
daerah yang sudah mengenal komersialisasi”
“Bukan Bule yang melakukan pembedaan
dan diskriminasi, tetapi justru orang Indonesia sendiri”
“Sulit untuk melihat sesuatu yang
dilakukan setiap hari dan oleh diri sendiri sebagai kegiatan yang asyik”
“Dunia mana yang sanggup mengingatnya
sebagai milik Indonesia kalau hanya warga diatas gunung yang masih bisa
terhibur dengan Reog”
Dan pada
akhirnya judul “Stalking Indonesia” memang cocok disandang buku ini. Karena informasi
yang disajikan memang tentang “ngepo-in” informasi-informasi "tersembunyi" tentang traveling di Indonesia. ^^
No comments:
Post a Comment