Plastik merupakan
bahan yang sangat banyak di gunakan untuk berbagai keperluan manusia modern. Di dunia, dalam setahun ada sekitar satu triliun plastik
digunakan warga, tiap dua menit ada sekitar dua juta kantong plastik dibuang,
dan ada sekitar 170 juta kantong plastik digunakan tiap orang.
Untuk
memproduksi plastik butuh 12 juta barel minyak dan 14 juta batang pohon yang
mengemisikan gas rumah kaca ke atmosfer. Di Indonesia, konsumsi kantong plastik
meningkat 1-2% tiap tahun yang rata-rata orang membuang 700 lembar plastik.
Plastik konvensional membutuhkan 500 –
1000 tahun untuk terurai dalam tanah . . . kebayang kan betapa penggunaan plastik begitu problematik.
Disini saya tidak akan membahas lagi tentang efek plastik terhadap
lingkungan. Yang akan di uraikan dibawah
ini adalah tentang logo daur ulang plastik.
Pada umumnya masyarakat tidak pernah
memperhatikan logo daur ulang plastik. Entah itu logo dalam botol minum, tempat
bekal anak-anak, ataupun pembungkus toiletters. Padahal logo daur ulang
tersebut sangat penting untuk diperhatikan. Misalnya saja pada botol air
mineral, kita pada umumnya tetap menggunakan boto tersebut setelah isinya habis
padahal botol tersebut harusnya segera di buang setelah tegukan.
So lets learning together tentang arti dari logo-logo tersebut.
1. PET atau PETE (Polyethylene Etilen
Terephalate)
·
Jernih, transparan/tembus pandang , contoh pada botol
soft drink, air minera dll.
·
Tidak untuk air hangat atau panas karena air
hangat atau panas akan
mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut meleleh dan mengeluarkan zat
karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dalam jangka panjang.
·
Tidak direkomendasikan penggunaan lebih dari
sekali
·
Bahan ini dapat di daur ulang menjadi serat benang karpet, fiberfill, dan geotextile.
2. HDPE (High Density Polyethylene)
·
Botol plastik jenis HDPE memiliki sifat bahan yang lebih
kuat, keras, dan buram
·
Lebih tahan terhadap suhu tinggi
·
Merupakan salah satu bahan plastik yang aman digunakan karena
memiliki ketahanan kimiawi yang bagus.
·
Direkomendasikan hanya untuk sekali pakai karena pelepasan
senyawa antimoni trioksida akan terus
meningkat seiring waktu
·
Bentuk daur ulangnya berupa ubin, darinase, pipa, dan kemasan
untuk produk non-pangan.
3. PVC (Polyvinyl Chloride)
·
Paling sulit
untuk di daur ulang
·
Mengandung
klorin dan akan mengeluarkan racun jika dibakar
·
Tidak boleh
dipergunakan untuk mengemas makanan, karena akan berbahaya untuk ginjal dan
hati.
·
Bentuk daur
ulang PVC bisa berupa panel, tikar dll.
4. LDPE (Low Density Polyethylene)
·
Memiliki bentuk
fisik kuat, tembus pandang, Fleksibel dan
permukaan agak berlemak
·
Baik untuk mengemas makanan karena sulit bereaksi secara
kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini
·
Dapat di
daur ulang dengan baik
5. PP (polypropylene)
·
Bentuk fisik
nya kuat transparan tidak jernih atau tidak tembus pandang
·
Memiliki ketahanan
yang baik terhadap lemak, dan stabil terhadap suhu tinggi
·
Pilihan plastik
terbaik untuk mengemas makanan
·
Bisa di
olah kembali menjadi garpu, sapu dll.
6. PS (Polystyrene)
·
Biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat
minum sekali pakai, dan lain-lain.
·
Plastik jenis ini merupakan polimer aromatik yang dapat
mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan.
·
Berbahaya untuk kesehatan otak dan mengganggu hormon estrogen
pada wanita, dan pertumbuhan sistem
syaraf
7. OTHER (Polycarbonate)
Plastik yang menggunakan kode ini terbuat dari resin yang tidak termasuk enam golongan yang lainnya, atau terbuat dari beberapa jenis resin dan digunakan dalam kombinasi multi-layer.
OTHER ada 4 macam yaitu : 1. SAN � styrene acrylonitrile, 2. ABS � acrylonitrile butadiene styrene, 3. PC � polycarbonate, 4. Nylon.
Plastik bersimbol
7/OTHER bisa ditemukan di beragam barang mulai dari alat makan hingga mainan.
Dengan mengetahui
simbol daur ulang plastik tentunya kita bisa lebih bijak menggunakan plastik
yang aman, agar baik untuk lingkungan , keluarga, orang yang kita sayang dan
diri kita sendiri ^^
No comments:
Post a Comment