Tuesday 24 March 2015

Wisata pemandian air panas Cangar - Kota Batu



Salah satu onsen di Jepang
            Waktu baca tentang budaya mandi ala jepang (onsen) di buku TNT 3, harusnya menyenangkan juga kalau ada kebiasaan seperti itu disini. Sebenarnya tidak mustahil untuk mewujudkannya karena Indonesia juga memiliki banyak gunung berapi yang mengalirkan air panas alami. Hanya saja di setiap tempat wisata pemandian air panas disini tidak ada yang menerangkan kandungan mineralnya secara terperinci. Yang aku tau pemandian air panas alami disini mengandung sulfur, enak buat berendam, pulangnya lapar plus ngantuk ^^.
Air Panas Cangar
Photo:
            Merasa beruntung juga didekat tempat tinggalku ada pemandian air panas alami. Tinggal di Kota Batu pastinya sudah tak asing lagi dengan pemandian air panas Cangar. Tempat ini berada di Dusun Cangar, Desa Tulungrejo Kec. Bumiaji-Kota Batu. Tempat ini biasa dilewati pengguna jalan Malang – Mojokerto melalui jalur Pacet. 
            Minggu lalu aku kembali mengunjungi tempat wisata ini. Meskipun jam 8:30 pagi aku sudah sampai disana namun pengunjung sudah ramai karena hari libur. Karena malas naik tangga yang curam saat pulang nantinya, aku sengaja memarkir motor di area parkir belakang. FYI parkir di depan lebih dekat dengan kolam pemandian namun posisinya diatas sehingga ada tangga lumayan curam untuk sampai ke kolam pemandian.
            Sejak aku kecil tempat ini tidak banyak berubah, tidak ada perawatan yang berarti. Aku tak tau kenapa pemerintah Kota Batu tidak membuat tempat ini menjadi lebih nyaman. Tidak perlu Se-perfect  Onsen di Jepang juga. Tapi harusnya bisa dibuat lebih bersih dan lebih terkoordinasi. Misalnya saja diharuskan bilas dulu sebelum berendam di kolam,  disediakan penitipan barang yang memadai,  disediakan tempat terpisah bagi perempuan jika ingin berendam terpisah.
Banyak pengunjung yang meletakkan barang-barang mereka dipinggir kolam saat berendam
            Disana memang ada kolam terpisah bagi perempuan yang tidak ingin berendam diluar namun sebagian orang memanfaatkannya sebagai tempat mandi jadi airnya menjadi lebih kotor dan bercampur sabun dan sampo. Untuk tiket masuk seharga Rp 6000 / orang yang juga sudah termasuk biaya parkir, wisata ini memang tergolong murah. Namun banyak orang rela mengeluarkan uang sedikit lebih banyak untuk tempat yang lebih nyaman, apalagi bagi mereka yang sudah menempuh perjalanan jauh untuk sampai di tempat ini.
            Wisata air panas alami tidak bisa dibuat begitu saja oleh manusia bukan, untuk membuatnya dibutuhkan air panas dengan kandungan mineral yang mengalir dari gunung berapi. Jadi kalau sudah ada tempatnya namun tidak dikelola dengan baik rasanya sayang sekali. Apa mungkin karena berada di kawasan hutan lindung jadi tempat ini tak perlu dikelola maksimal sebagai tempat wisata? Hehe sepertinya cukup kritik saya tentang tempat ini. Sekarang saatnya untuk banyak hal yang tak pernah mengecewakan dari tempat ini.
Area Parkir di pintu masuk belakang
             Dari mulai tempat parkir kita sudah mulai bisa menikmati jalan kaki dengan udara yang sejuk dan dikelilingi hutan disekitar kita. Di kawasan ini juga masih terdapat banyak monyet yang “stay” disini hanya saja aku tak pernah berhasil memotretnya. 
Perjalanan dari tempat parkir menuju kolam air panas
Disekitar tempat ini juga banyak terdapat gua-gua peninggalan masa pendudukan Jepang tahun 1942-1945. Jadi bagi yang suka “tracking”  kawasan hutan disekitar sumber air panas juga menjanjikan untuk dijajaki. Ssstttt mungkin Jepang dulunya mau buat Onsen juga ditempat ini hehehhe.
            Meskipun rasa bakso dan gorengannya lebih enak di “Batu Kota”, namun menikmati bakso dan gorengan ditempat ini jadi terasa lebih nikmat, mungkin karena lapar setelah berendam dan hawa dingin di tempat dengan ketinggian 1000mdpl ini. 

Pilung







Satu kuliner lagi nih yang cuma ada disini, kami menyebutnya pilung ketan putih yang dimasak seperti lontong namun gurih dengan kuah fermentasi ketan hitam. Makanan ini membuat badan hangat sehingga cocok disantap disini.
            Selain pemandangan disekitar kolam pemandian, pemandangan yang lebih “wah” lagi akan banyak kita jumpai saat menuju tempat ini. Berikut beberapa foto yang kuambil saat perjalanan pulang, namun aku hanya mengambil foto dari atas motor tanpa berhenti seperti yang lain. Meskipun begitu kurasa foto-foto ini sudah bisa menunjukkan menyenangkannya perjalanan menuju tempat wisata yang satu ini. Ada juga foto-foto dari akun instagram @dariszcahyadi yang kerennn.
saat musim hujan, jamur liar banyak tumbuh di kayu-kayu basah disekitar kolam air panas


 
Photo: Instagram @dariszcahyadi

Photo: Instagram @dariszcahyadi

Photo: Instagram @dariszcahyadi


aku yakin bunga-bunga kecil itu benih salah satu sayur, emmm atau bawang yaa  . . . hehhe lupa yang penting bikin indah pemandangan

No comments:

Post a Comment

Bagikan

>